Kamis, 21 Juni 2018

Perkembangan Ekonomi Brasil


Kita tahu bahwa Brasil ialah salah satu negara yang berada di benua Amerika. Atau lebih tepatnya lagi dikawasan Amerika Latin, pasti Brasil memiliki sejarah perekonomian yang dialami. Karena Brasil juga mengalami yang namanya penjajahan.

Seperti yang dikutip dari wikipedia.com negra Brasil mempnya ekonomi terbesar nomor 8 hal ini berdasarkan nominal GDP di dunia, dan juga menempati posisi ketujuh hal ini berdasarkan purchasing power parity. Karakteristik dari ekonominya ialah berorientasi ke dalam serta pasar bebas secara moderat. Ekonomi Brasil ini juga terbesar dalam kawasan Amerika Latin serta posisi kedua di dlam Hemisfer Barat.

Brasil juga sebagai salah satu dari ekonomi utama dengan pertumbuha yang tercepat di duni pada tahun 2000-2012. Dengan rata-rata GDP tahunan lebih dari 5%. Pada tahun 2012 menggeser Britania Raya pada posisi keenam pada sektor ekonomi terbesar. Pada tahun yang sama pula berdasarkan Forbes Brasil punya milyader terbesar kelima. Sudah disebutkan diawal Brasil juga mengalami penjajahan dari Pertugis, yang datang pada abad 15.

Dari pendudukan Portugis ini (1500-1822) samapai akhir tahunan 1930, faktor pasar dari ekonomi Brasil ini didominasi oleh produksi produk yang bertujuan untuk diekspor. Sejak itu, negra ini mengalami periode ekonomi yang superior beserta pula dengan demografi yang mana diikuti dengan imigrasi massal yang erasal dari Eropa, Timur Tengah, Jepang serta sebagian kecil dari Amerika hal ini berlangsung smapai tahun 1930an.

Padahal untuk dunia baru, negara-negara seperti Amerika Serikat, Argentian, Brasil, Kanada, Uruguay, Australia, Chili, Selandia Baru, Meksiko, Venezuela, Paraguay, Puerto Riko serta Peru mendpatkan imigran dengan jumlah yang cukup banyak.

Dalam kasus negara Brasil sendiri imigran yang datang sebanyak 4,5 juta jiwa yang mana dalam periode 1882 sampai dengan 1934. Untuk ketika ini Brasil memiliki penduduk sekitar 190 juta jiwa denagn sumber kekuatan alam yang seperti itu melimpahnya.

Bukan hanay itu saja prestasi yang didapatkan oleh Brasil, negara ini juga menjadi salah satu dari sepuluh besar pasar terbesar di dunia, yang mana memproduksi sepuluh ton baja, 26 juta ton semen, 3,5 juta juta set tv, serta 3 juta kulkas.

Nah demikian merupakn penjelesan mengenai perkembangan ekonomi Brasil yang mana layar kaca dari masa penjajahan hingg dimulai ini menjadi sebuah negar yang cukup kuat dlam perekonomiannya. Dan semoga Indonesia menjadi negara yang kuat pula dlam perekonomiannya.

Rabu, 13 Juni 2018

Ciri-Ciri dan Pengertian Prinsip Ekonomi


Pengertian prinsip ekonomi merupakan sebuah usaha mendapatkan hasil tertentu dengan pengorbanan yang seminimal mungkin. Selain itu, prinsip ekonomi juga bisa diistilahkan sebagai salah satu tindakan dalam rangka memenuhi keperluan tertentu dengan biaya seminimal mungkin. Prinsip ekonomi ada supaya pelaku ekonomi mencapai keefektifan dan keefisienan yang tinggi dalam suatu usaha pemenuhan keperluan ekonominya.


 CIRI-CIRI PRINSIP EKONOMI

Sesudah memahami pengertian prinsip ekonomi tadi, maka akan kami sajikan beberapa ciri dari prinsip ekonomi. Adapun ciri-ciri prinsip ekonomi merupakan :

·         Senantiasa berhemat.

·         Senantiasa mengutamakan keperluan yang terutama atau prioritas terutama dahulu.
·         Merinci keperluan hidup dari yang paling penting hingga keperluan yang tak terlalu penting.
·         Berbuat rasional dan ekonomis dengan menetapkan keperluan memakai perencanaan yang matang.
·         Berbuat dengan prinsip pengeluaran biaya ditiru dengan hasil yang didapat.

Jenis-tipe prinsip ekonomi terbagi menjadi tiga tipe, merupakan :

1. PRINSIP PRODUSEN

Prinsip ekonomi ini dipakai untuk menetapkan bahan baku, alat produksi, dan juga biaya produksi dari sebuah bahan baku menjadi bahan jadi. Prinsip ini menekankan pada bahan baku serendah mungkin untuk menciptakan produk dan barang yang berkwalitas mumpuni.

2. PRINSIP PENJUAL ATAU PEDAGANG

Prinsip ekonomi ini dipakai untuk melaksanakan beraneka tipe usaha supaya bisa memenuhi selera dari konsumen. Prinsip ini menekankan pada promosi ataupun iklan, reward hadiah, dan lain sebagainya yang masih berhubungan dengan tujuan supaya memperoleh banyak pelanggan dan keuntungan menjadi semakin besar.

3. PRINSIP PEMBELI

Prinsip ekonomi ini dipakai untuk mendapatkan produk barang ataupun jasa yang berkwalitas dengan mutu bagus melainkan biayanya seminimal mungkin.

Dari ketiga tipe tipe prinsip tersebut, akan timbul beberapa hal yang dikerjakan oleh para pelaku ekonomi, diantaranya merupakan :

1. BERTINDAK EKONOMIS

Dimana pelaku ekonomi akan berperilaku ekonomis untuk memenuhi keperluan sehari-harinya dengan sistem yang lebih rasional. Seseorang yang berperilaku ekonomis dicerminkan dari keseimbangan antara hasil yang didapat dengan biaya yang dikeluarkan. Dimana keperluan konsisten bisa terpenuhi dengan pengorbanan atau biaya seminimal mungkin.

2. BERPIKIR EKONOMIS

Dimana pelaku ekonomi akan senantiasa berpikir untuk mencari sistem supaya apa yang didapat dari alam bisa mempunyai poin guna yang lebih tinggi. Seorang pelaku ekonomi yang berpikir ekonomis bisa diperhatikan dari kegiatannya dalam melaksanakan tindakan produksi.

Ekonomi ada sejak manusia menciptakan, memasok, serta mendistribusikan barang atau jasa. Sebagian besar kegiatan perekonomian kala itu berbasis pada produk-produk pertanian. Satuan unit shekel misalnya, berawal dari satuan yang digunakan untuk mengukur berat jelai. Satuan ini kemudian dimanfaatkan untuk mengukur berat logam mulia seperti emas, perak, dan tembaga. Proses transaksi pun berlangsung sederhana, biasanya terjadi antara dua atau lebih orang yang berhubungan sosial secara langsung. Sistem barter masih banyak digunakan.

Seiring dengan berkembangnya masyarakat, sistem Ekonomi yang digunakan semakin kompleks. Masyarakat Sumeria, misalnya, mengembangkan ekonomi skala besar berbasis uang komoditas. Di tempat lain, bangsa Babilonia dan negara-kota di sekitarnya mengembangkan sistem utang-piutang, kontrak legal, dan hukum yang berkaitan dengan praktik bisnis serta properti pribadi.[3] Sistem yang dikembangkan bangsa Babilonia ini sudah maju, dan mendekati sistem modern yang digunakan pada masa kini.

Dengan semakin mudahnya mendapatkan modal untuk bertualang, dan memperluas daerah jajahan, perekonomian di negara-negara Eropa seperti Spanyol, Perancis, Britania Raya, dan Belanda berkembang sangat pesat. Mereka kemudian mencoba melakukan kontrol, dan proteksi terhadap perdagangan dengan membuat bea cukai. Selain karena kemudahan modal, perekonomian Eropa juga menguat akibat meluasnya paham sekularisme yang memungkinkan negara-negara tersebut menggunakan harta gereja yang berlimpah untuk mengembangkan kota. Kemajuan ini diikuti dengan kemunculan proyek-proyek ekonomi besar, antara lain yang dirintis oleh Amschel Mayer Rothschild (1773-1885). Topik ekonomi mulai terfokus pada pengelolaan harta masyarakat atau negara.

Cara Merawat Kebersihan Organ Intim Wanita Yang Aman

Lalai dalam menjaga kebersihan organ intim wanita bisa menyebabkan gatal, iritasi, atau bahkan keputihan, yang tentunya akan menimbulkan...